July 12, 2015

Surat Terbuka untuk Klaten

Klaten adalah kita. Seluruh warga, pejabat, pelajar, pengembara, yang telah sukses dan pergi, yang mendhi gondhi, dan para pejuang yang berasal, yang tinggal,  dan yang pernah meninggalkan Klaten.

Perkenalkan nama saya Joshua Harry Prabowo. Saat ini saya tinggal di Bogor karena SMA saya ada di Bogor. Saya berasal dari Klaten, dan lahir sekitar tujuh belas tahun lalu, saat saya menulis post ini. Saya memiliki banyak relasi yang tidak terbatas pada usia yang sebaya, melainkan mulai dari muda hingga usia emas, juga dari latar belakang yang beragam.


Saat saya duduk di bangku sekolah dasar, guru les saya yang mengajar IPS pernah berkata bahwa Klaten merupakan salah satu kota yang memegang peranan penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Mulai dari menjadi pusat dagang pada zaman belanda, insiden PKI, dan masih banyak lagi hal-hal yang serupa terjadi di Klaten. Saat saya SMP, guru sejarah saya mengatakan hal serupa. Bahkan saat saya SMA pun, guru sejarah saya juga mengatakan hal yang tidak jauh beda dengan yang dikatakan oleh guru-guru saya dulu, perlu diketahui guru SMA saya bukan orang Klaten dan berasal dari luar Pulau Jawa. Saya cukup kagum dan bangga dengan sejarah2 itu meskipun tidak semuanya baik dan sedikit berbau pembantaian. Sayangnya, kini banyak peninggalan sejarah itu telah hilang ditelan developer dan zaman.


Pandangan saya, seharusnya saat ini Klaten sudah menjadi kabupaten yang maju baik dalam sistem pemerintahan, ekonomi masyarakat, pendidikan, dan sebagainya. Sayangnya, 'baru' berbelas-belas tahun saya hidup di Klaten, saya tidak melihat perkembangan kabupaten ini secara signifikan. Salah satu contoh yang terasa adalah masih tersentralnya 'pendidikan yang unggul' di Kecamatan Klaten Tengah. Sampai saat ini masih 'diakui' bahwa sekolah-sekolah favorit mayoritas muncul dari kecamatan Klaten Tengah. Meskipun sekolah-sekolah di kecamatan lain juga tidak kalah saing, tetapi tetap Klaten Tengah masih mendominasi. Saya tidak mengerti mengapa hal ini bisa terjadi, kebetulan sejak playgroup hingga SMP saya selalu berada dalam kawasan sekolah di kecamatan Klaten Tengah karena rumah saya berada di dekat pusat kota. Contoh lain yang sangat mencolok adalah saat bersaing dalam perlombaan di tingkat kabupaten. Sekolah-sekolah yang menduduki juara(baik juara harapan hingga juara pertama), lagi-lagi muncul nama sekolah dari Klaten Tengah(jika dilihat perbandingan dari jenjang SD-SMA). Jadi bisa dikatakan di Klaten Tengah pendidikan cukup rata mulai dari jenjang dasar hingga atas. Saya sangat yakin, tidak ada sekolah yang yang tidak memiliki tujuan untuk mencerdaskan dan menyukseskan anak didiknya. Bagaimana pun, semua sekolah di berbagai kecamatan telah berupaya semaksimal mungkin memberikan kontribusi yang terbaik untuk sekolahnya masing-masing.

Kemudian beralih ke masalah PNS. Masalah yang saya maksudkan yaitu masalah administrasi dalam pekerjaannya. Sudah menjadi rahasia umum ketika 'changing season' alias masa-masa mutasi PNS(hehehe) tiba, mulai dari PNS desa sampai kota resah 'takut dipindah' kemudian mencari 'wangsitor'(lol) agar keberuntungan berpihak padanya. Pada masa-masa ini, secara tiba-tiba beberapa orang 'lemahe dadi teles' bahkan sampai 'becek'(only if you know what i mean :D). Tarifnya pun beragam, mulai dari 'enam digit sampai sembilan digit' atau mungkin lebih(please, ini bukan kalimat rumpang. mohon dipahami). Saya juga tidak tahu pasnya berapa, saya hanya tahu kisarannya. Selain itu, permasalahan mengenai 'rupiah' juga terjadi. Mulai dari dana tambahan  bagi PNS yang tak kunjung cair sampai potongan-potongan 'pajak' yang berjudul 'iuran' hingga 'syukuran' pun juga ada. Bagaimana juga, saat ini Indonesia telah menerapkan sistem otonomi daerah. Jadi setiap daerah memiliki wewenangnya sendiri. Untungnya, meski sudah 'ditunda-tunda dan dipotong-potong' PNS di Klaten masih berada dalam rentang kehidupan yang cukup karena living-cost di Klaten terbilang cukup rendah dibanding dengan kota-kota lain.

Dari segi penampilan, dari dulu(umur saya tiga tahun) sampai sekarang(umur saya tujuh belas tahun) perubahan tata kota tidak signifikan. Perubahan tersebut juga baru terlihat beberapa tahun belakangan ini, contohnya di mana secara tiba-tiba dan kompak banyak patung-patung yang muncul di perempatan dengan warna emas yang bertema wayang, gapura yang megah jika Anda melintas dari arah Solo menuju ke Kab. Klaten(melalui jalur utama) serta pembangunan-pembangunan dengan tagar #latebuild megaproyek 'the buildings' di Klaten. Saya cukup mengapresiasi hal-hal tersebut, sehingga Klaten 'sedikit' lebih maju dan molek. Tapi untuk masalah jalan raya, silahkan berpendapat sendiri dan rasakan secara langsung bedanya antara Anda yang hendak ke Jogja dan ke Solo. Mungkin arah ke Jogja terasa lebih halus agar tidak terlalu jomplang dengan jalanan yang ada di Jogja kali ya(hehehe). Sayangnya pembangunan-pembangunan  yang dilakukan oleh pemerintah, rata-rata masih bersifat konsumtif dan belum terlihat adanya pembangunan yang bersifat produktif yang signifikan.

Dengan SDA yang sangat lengkap, Klaten juga memiliki kelebihan dalam  sektor perikanan, sektor pertanian, sektor industri, kesenian dan budaya lokal yang masih terjaga, lokasi yang strategis, sarana perhubungan yang mudah, dan masih banyak lagi. Banyak orang yang memandang sebelah mata Kab. Klaten karena mungkin saat ini Klaten belum terlalu dikenal masyarakat luas se-Indonesia, namun perlu diketahui bahwa tanpa Klaten, perusahaan sebesar Danone(salah satu produknya Aqua air mineral) tidak akan bisa produksi secara maksimal karena air mineral Aqua yang beredar di Pulau Jawa sebagian besar diproduksi dari Aqua cabang Klaten(hehee). Daerah Delanggu juga 'pernah' memiliki peranan penting dalam kemakmuran warga Jawa Tengah karena pernah menjadi salah satu daerah pemasok beras terbesar, tetapi sayangnya kini lahan pertanian tersebut sudah beralih menjadi perumahan. Tetapi sampai saat ini beras delanggu masih menjadi salah satu beras terbaik dan pilihan masyarakat. Kemudian Klaten juga memiliki dua pabrik gula, yaitu P.G. Gondang dan P.G. Ceper. Tetapi P.G. Ceper sudah berhenti beroperasi, setidaknya dalam kabupaten ini masih memiliki satu pabrik gula yang mampu mencukupi kebutuhan gula di kotanya, bahkan hingga keluar kota dan mungkin luar propinsi juga. Beberapa contoh industri tersebut seharusnya semakin menyadarkan masyarakat Klaten bahwa Klaten ini sangat mungkin untuk maju, asalkan baik pemerintah dan masyarakat sama-sama memiliki kesadaran dan memiliki jiwa pro-aktif untuk membangun Kabupaten Klaten.

Sebenarnya di sini saya hanya ingin membagi tentang opini saya terhadap Klaten. Saya juga ingin mengajak para pembaca terutama warga Klaten untuk memiliki semangat setidaknya seperti saya dalam berangan untuk memajukan Kab. Klaten ini. Melalui post saya yang non-formal ini, saya juga berharap agar partisipasi masyarakat untuk mau terlibat dalam politik di negeri ini juga meningkat. Partisipasi ini bisa di mulai dari tingkat kabupaten. Berpartisipasi aktif salah satunya dapat diterapkan dalam pilkada serentak nanti. Saya berharap masyarakat sadar atas pentingnya seorang pemimpin bagi kotanya. Saya juga berharap agar masyarakat Klaten tidak hanya memilih calon pemimpinnya nanti hanya karena pemimpin tersebut kenal baik dengan Anda atau telah memberikan 'salam tempel' untuk Anda atau memberikan iming-iming lain untuk Anda dan sebagainya. Tetapi, saya sangat mengapresiasi dan menghargai Anda jika Anda memilih calon pemimpin kota ini karena Anda melihat dan merasa pemimpin tersebut memiliki kapabilitas dan motivasi yang baik untuk mengatur, memimpin, dan dapat memajukan Klaten secara general, tentunya bukan hanya buat Anda, tetapi buat kita semua.

Di sini saya juga ingin menyampaikan aspirasi saya kepada calon-calon bupati. Saya sangat berharap, motivasi bapak-bapak dan ibu-ibu untuk menjadi bupati memang benar untuk memajukan dan memakmurkan Klaten dan bukan malah ingin memajukan dan memakmurkan rekening tabungan Anda sendiri. Saya juga berharap, bapak-bapak dan ibu-ibu mampu mengubah mindset masyarakat Klaten yang identik pada 'pejabat adalah orang yang ber-uang, bukan berbakat' melalui bukti nyata yang akan Anda lakukan, tentunya bukan bukti nyata pada apa yang Anda tulis pada spanduk-spanduk promosi yang menjadi sampah visual di Kab. Klaten ini.

Perlu diketahui, saya tidak berasal dari kubu manapun atau golongan mana pun yang berniat untuk menjatuhkan suatu kelompok atau calon. Sekali lagi saya tekankan, di sini saya menulis post ini murni dari lubuk hati dan bertujuan agar Klaten bisa maju dan terus berinovasi. Saya juga mengucapkan terima kasih pada seluruh rekan yang curhat kepada saya atas masalah ini sehingga saya memiliki ide dan yang telah memiliki semangat untuk memajukan Klaten. Saya mengucapkan terima kasih juga kepada pembaca yang membaca artikel ini secara sistematis(bukan skimming/scanning) dan mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak berkenan. Akhir kata, terima kasih.

Majulah Klaten, Bersinarlah Klaten!
KLATEN BERSINAR

written by Joshua Harry Prabowo,
on Sunday, 12th of July 2015

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review